Friday, June 11, 2010

Allah, kali ini aku ingin kembali menyapamu dengan segala cerita yang telah kusiapakan untuk Mu, bnyk kebahgian yang kurasakan, meski aku sendiri masih mempertanyakan kebahagian itu, karena semuanya masih belum jelas dan tidak tampak (tapi memang bntuk kebahagiaan emang gak tampak ndah,, gubrag)..

Bulan Mei dan Juni benar benar luar biasa Allah, sungguh bnyk sekali kejadian yang kau berikan padaku, hingga aku harus berfikir sangat keras menyelesaikanya. memutar otakku agar tetap realistis dan objektif, menenangkan hati ku agar tidak bergejolak berlebih. MMmm, lagi lagi masalah hati, satu bulan bergejolak dengan hati dan pikiran, ketika persahabatan, cinta dan ego pun sulit untuk dipisahkan. meski akhirnya sedikit demi sedikit benang kusut itu mampu ku uraikan.

Pertanyaan mengapa harus aku yang menemui masalah ini bagiku sudah tidak penting lagi,karena memang harus aku yang menyelesaikan mslsh ini. aku bersyukur karena aku yang mengerti dan mengetahui semuanya secara pasti, karena itulah caraMU untuk membuatku berdiri di satu sudut untuk mneyelesaikan. iya meski ku mengetahui semuanya, Allah hanya memberiku sebuah sudut, untuk merancang dan mengatur semuanya, menyiapkan para pelaku agar tetap mengeluarkan uneg2nya, dan menata mereka untuk berperan, untuk apalagi kalo bukan menyelesaikan semua masalah ini. Aku sering merasa sumpek dengan sudut itu, karena terlalu sempit dan aku tidak bisa mengekspresikan serta memainkan aku sebagai lakon atau pemeran utama, karena aku hanya bisa menjadi dalang, yang mengatur mereka untuk kembali menyelesaikan permainan dari peran yang udah mereka lakukan, tanpa mereka tahu apa yang terjadi pada dalang mulai tersenyum, bingung hingga tertawa sambil menangis.

Hahaha, Allah memang Maha benar, menyiapakan dua sisi dalang serta pelakon. Sekarang aku mulai nyaman. dan berharap tidak pernah keluar dari sudut ini, biarkan saja aku tetap menjadi dalang, hingga semuanya tuntas dan selesai tanpa adanya kemungkinan terjadi masalah lagi. Tak akan aku mengeluarkan egoku, tak mampu aku memikirkan apa yang terjadi ketika aku keluar menjadi pelakon. Semua rasa, tangis dan tawa hingga senyum simpul ini, hanya mampu kutunjukan pada MU Allah, dan pada kedua Sahabatku, yang tetap menguatkanku untuk terus berada di sudut ini menjadi dalang bagi mereka.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home